Perang Sampit Adalah

Perubahan Positif Setelah Berhenti

Perubahan ini tidak terjadi dalam semalam, tetapi ada peningkatan bertahap yang sangat signifikan:

Manfaat Berhenti Merokok

Meskipun berhenti merokok sering dianggap sulit, manfaat yang diperoleh jauh lebih besar. Dengan berhenti, seseorang tidak hanya melindungi kesehatannya, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Manfaat berhenti merokok mencakup:

Lembaga Dakwah Islam Indonesia

Banyak orang meremehkan bahaya merokok, berpikir bahwa hanya sekadar kebiasaan buruk tanpa dampak yang signifikan. Padahal, merokok tidak hanya merusak kesehatan diri sendiri, tetapi juga membahayakan orang-orang di sekitar. Mulai dari asap yang dihirup oleh perokok pasif hingga dampak serius jangka panjang seperti penyakit kronis, merokok membawa konsekuensi yang jauh lebih besar daripada yang disadari banyak orang.

Kenali Bahaya Merokok

Bukan rahasia lagi bahwa rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya seperti tar, nikotin, dan formalin. Bahan-bahan ini merusak hampir semua organ tubuh, dan ini tidak hanya berlaku untuk perokok aktif, tetapi juga mereka yang secara tidak sengaja terpapar asap rokok, seperti anggota keluarga dan teman.

Beberapa dampak kesehatan akibat merokok antara lain:

Tantangan dan Cara Mengatasinya

Memang, berhenti merokok tidak mudah. Gejala putus nikotin, seperti mual, sakit kepala, dan perubahan suasana hati, dapat membuat prosesnya terasa berat. Namun, dengan tekad kuat dan strategi yang tepat, Anda bisa melalui fase ini. Berikut beberapa cara efektif untuk berhenti:

Tidak ada cara yang instan, namun setiap usaha menuju berhenti merokok adalah langkah penting menuju hidup yang lebih sehat. Mengurangi risiko penyakit, meningkatkan kualitas hidup, dan melindungi orang-orang di sekitar Anda adalah beberapa alasan kuat untuk memulai sekarang.

Logo Cinta Alama Indonesia CAI ( PNG Transparan )

Cinta Alam Indonesia: Membekali Generasi Muda dengan Kasih Sayang untuk Ibu Pertiwi

Indonesia, negara yang kaya akan keindahan alamnya. Dari ujung barat hingga timur, terhampar panorama yang menakjubkan, mulai dari gunung yang menjulang tinggi, sungai yang mengalir deras, hingga pantai yang memikat hati. Namun, kekayaan alam ini terancam oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memberikan bekal kepada generasi muda bangsa Indonesia tentang pentingnya menjaga Ibu Pertiwi, termasuk peduli terhadap alam.

Generasi muda adalah harapan dan masa depan bangsa. Mereka adalah pewaris alam Indonesia yang indah ini. Oleh karena itu, memberikan bekal kepada mereka tentang cinta dan peduli terhadap alam adalah suatu tugas yang tak terpisahkan. Saat ini, kita menyaksikan perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan, kepunahan spesies yang terus meningkat, dan kerusakan lingkungan yang meluas. Semua ini mengingatkan kita akan urgensi untuk menjaga dan melindungi alam Indonesia.

Memberikan bekal kepada generasi muda tentang cinta alam Indonesia adalah memberikan mereka kesadaran akan kebutuhan untuk menjaga keanekaragaman hayati. Mereka harus belajar untuk menghargai flora dan fauna yang ada di sekitar mereka. Mengenalkan mereka pada hutan, sungai, dan laut yang mempesona akan membantu mereka mengembangkan rasa ingin tahu dan kekaguman terhadap alam. Dengan menanamkan cinta dan pemahaman tentang keunikan setiap ekosistem, generasi muda akan tumbuh sebagai pelindung alam yang bertanggung jawab.

Bekal yang diberikan kepada generasi muda juga harus mencakup pemahaman tentang praktik berkelanjutan. Mereka harus diajarkan untuk menghormati sumber daya alam dan memahami bahwa tindakan-tindakan mereka memiliki dampak terhadap lingkungan. Dengan mempraktikkan kegiatan yang ramah lingkungan seperti daur ulang, penghematan energi, dan penggunaan produk organik, generasi muda akan membentuk kebiasaan yang berkelanjutan dan menjaga alam sepanjang hidup mereka.

Ssangat penting untuk membangun kesadaran tentang pentingnya pelestarian alam Indonesia dalam pendidikan formal dan informal. Kurikulum sekolah harus mencakup pelajaran tentang lingkungan dan keanekaragaman hayati, serta mengajarkan etika lingkungan kepada siswa. Selain itu, organisasi masyarakat, komunitas, dan lembaga pendidikan non-formal juga harus mengadakan kegiatan dan kampanye yang mengedukasi generasi muda tentang kepedulian terhadap alam. Melalui pendidikan yang holistik dan menyeluruh, generasi muda akan menerima bekal yang kuat untuk menjadi agen perubahan dalam menjaga Ibu Pertiwi.

Cinta alam Indonesia bukanlah sesuatu yang harus dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Generasi muda harus belajar untuk menghargai dan menjaga alam sebagai bagian integral dari identitas mereka sebagai warga negara Indonesia. Mereka harus menyadari bahwa kelestarian alam tidak hanya penting untuk keseimbangan ekosistem, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat dan kehidupan mereka sendiri.

Melalui pengalaman langsung, seperti melakukan kegiatan ekspedisi alam, kebun sekolah, atau program konservasi, generasi muda dapat merasakan keindahan dan keajaiban alam Indonesia. Mereka dapat belajar tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati, menjaga kebersihan lingkungan, dan menghormati hak-hak masyarakat adat yang menjadi pelindung alam sejak zaman dahulu. Dengan memperkuat hubungan mereka dengan alam, generasi muda akan tumbuh dengan rasa tanggung jawab dan kepemilikan terhadap kelestarian alam Indonesia.

Selain itu, penting juga untuk melibatkan generasi muda dalam kegiatan konservasi dan pengelolaan lingkungan. Mereka dapat bergabung dengan komunitas atau organisasi yang peduli terhadap alam, berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon, membersihkan pantai, atau mengadvokasi kebijakan lingkungan. Melalui partisipasi aktif ini, mereka akan merasakan dampak positif yang dapat mereka lakukan dan memahami bahwa tindakan individu mereka memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan yang berarti.

Cinta alam Indonesia dan peduli terhadap lingkungan bukan hanya tentang generasi muda sebagai penerima bekal, tetapi juga tentang peran kita sebagai generasi yang lebih tua. Kita harus menjadi contoh bagi mereka dengan mengamalkan nilai-nilai kelestarian alam dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menunjukkan sikap dan perilaku yang ramah lingkungan, kita memperlihatkan kepada mereka bahwa kepedulian terhadap alam adalah sesuatu yang harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan.

Dalam era modern ini, di mana tantangan lingkungan semakin kompleks, memberikan bekal kepada generasi muda untuk selalu menjaga Ibu Pertiwi adalah suatu keharusan. Mereka adalah harapan kita untuk masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan. Dengan memperkuat hubungan mereka dengan alam, memberikan pemahaman tentang pentingnya kelestarian alam, dan melibatkan mereka dalam aksi nyata, kita dapat membentuk generasi yang bertanggung jawab dan penuh kasih sayang terhadap alam Indonesia. Mari bersama-sama membangun cinta dan peduli terhadap alam, karena hanya dengan itu kita dapat menjaga Ibu Pertiwi untuk generasi yang akan datang.

Berdasarkan kalender umum yang beredar saat ini, awal Ramadhan tahun 1446H/2025M ditandai pada kisaran tanggal 28 - 31 Maret 2025. Sebagaimana agenda rutin, Pemerintah melalui Menteri Agama RI terlebih dahulu akan melaksanakan sidang istbat penentuan 1 Ramadhan bersama para pakar dan ormas Islam di Indonesia.

Gambar : Salah satu sudur halaman sekolah SMP Negeri 3 Sampit, hijau dan rindang.

( Artikel ini ditulis oleh siswa SMP Negeri 3 Sampit, tahun 2017 )

Sampit, 02/01/2017, Penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan untuk kebutuhan makhluk hidup. Penghijauan tidak hanya dilakukan dilingkungan tempat tinggal, tetapi juga dapat dilakukan di berbagai tempat umum bahkan di sekolah.

Penghijauan di lingkungan sekolah dapat memiliki banyak manfaat. Selain di gunakan untuk penghijauan, penanaman berbagai tanaman dapat digunakan untuk obat dan dikonsumsi, seperti sayur mayur, toga atau apotek hidup. Manfaat penghijauan itu sendiri akan dirasakan oleh siswa siswi maupun guru di sekolah, bahkan masyarakat yang tinggal di sekitar sekolah karena tumbuhan menyediakan oksigen yang digunakan makhluk hidup untuk bernafas.

Penghijauan di sekolah kami sendiri telah dilakukan. Misalnya pembuatan kebun sekolah, taman kecil di depan masing-masing kelas, dan penanaman bibit pohon yang akan tumbuh besar, seperti pohon Ketapang, pohon Sungkai, dan pohon Galam. Di sini semua tanaman ditanam dari bibitnya atau saat tanaman baru tumbuh.

Kebun sekolah ditanam untuk mengisi lahan kosong di belakang kelas yang tanahnya masih subur dan sekaligus sebagai penghijauan di sekolah. Tanaman yang di tanam berupa sayur dan apotek hidup. Sayuran yang di tanam berupa tomat, sementara apotek hidupnya berupa kunyit, laos, dan serai.

Selain kebun sekolah, kami juga membuat taman kecil di depan kelas dan menanam pohon-pohon yang akan tumbuh besar. Tanaman yang ditanam pada taman kecil adalah tanaman hias seperti bunga kertas dan beberapa tanaman obat seperti Mahkota Dewa, Sirih Merah, dan lain-lain. Selain itu juga ada beberapa pohon seperti, pohon Ketapang, pohon Mahoni yang ditanam oleh petugas sekolah. Akan tetapi, beberapa tanaman menjalar seperti pukul 9 ditanam sendiri oleh masing-masing kelas.

Jadi sangat penting untuk melakukan penghijauan di sekolah. Karena selain manfaat yang tertera di atas masih banyak lagi fungsi penghijauan di sekolah. Misalnya menjadi daerah resapan air, mengurangi pemanasan global, membuat rindang lingkungan sekolah, dan yang terakhir sebagai penyejuk lingkungan hidup.

Pengirim : Rafiska ( 9R1 )

PARA pemain kesebelasan El Salvador tiba di Tegucigalpa, ibukota Honduras, pada 7 Juni 1969. Mereka akan berlaga melawan tim tuan rumah dalam kualifikasi CONCACAF untuk Piala Dunia. Namun malam harinya, mereka tak bisa tidur. Di depan hotel, para pendukung kesebalasan Honduras mengintimidasi.

Keesokan harinya, di lapangan hijau, konsentrasi mereka buyar. Gol Roberto Cardona, striker tuan rumah, di menit-menit akhir menutup peluang mereka mencuri poin.

Di El Savador, Amelia Bolanios, gadis berusia 18 tahun, yang menonton siaran langsung dari layar televisi, bunuh diri dengan menembakkan pistol ke dadanya. “Gadis belia itu tak tahan melihat tanahairnya dibuat bertekuk lutut,” tulis harian El Nacional (9/6), dikutip Ryszard Kapuscinski dalam The Soccer War. Presiden El Savador, yang menghadiri prosesi pemakaman Amelia, menggunakan momentum ini untuk membangkitkan nasionalisme rakyatnya. Darah orang-orang El Salvador mendidih.

Di pertandingan kedua sepekan kemudian, di kandang El Savador, gantian para pemain Honduras diintimidasi. Pertandingan berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan El Savador.

Hasil itu membuat kedua negara harus memainkan pertandingan penentuan di tempat netral, yakni Mexico City, pada 26 Juni. Di Stadion, pendukung kedua kesebelasan ditempatkan terpisah, sementara di tengahnya 5.000 polisi Meksiko berjaga-jaga. Tensi pertandingan begitu tinggi. Di luar stadion, “Perkelahian, pemerkosaan, dan pembunuhan membuat kota itu menjadi medan pertempuran,” tulis Jan Stradling dalam More Than a Game: When Sport and History Collide.

El Salvador menang 3-2 lewat perpanjangan waktu.

Pada hari yang sama, El Salvador memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Honduras. Dalihnya, pemerintah Honduras membiarkan terjadinya kekerasan dan pembunuhan terhadap para imigran El Salvador.

Ketegangan antara El Salvador dan Honduras sudah dimulai pada 1968. Ini bermula dari ketidakpuasan dan protes rakyat Honduras terhadap pemerintahan Kolonel Osvaldo Lopez Arellano, yang dianggap gagal memperbaiki perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Di tengah kebingungan, pemerintahan Arellano meng-kambinghitam-kan imigran gelap El Salvador, yang berjumlah sekira 300 orang.

El Savador adalah negara terkecil dengan jumlah penduduk terpadat di Amerika Tengah. Sebagian besar penduduknya tak bertanah; tanah sebagian besar tanah dikuasai empatbelas keluarga tuan tanah. Penduduk El Savador pun memilih beremigrasi ke Honduras dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Pada Januari 1969, Honduras tak mau memperbarui perjanjian imigrasi 1967 yang ditandatangani bersama El Salvador. Hampir bersamaan dengan itu, Honduras menerapkan UU land reform. “Tapi karena ini adalah pemerintahan oligarki, tergantung pada Amerika Serikat, kebijakan tersebut tidak mengena tanah milik oligarki maupun perkebunan pisang besar milik United Fruit Company,” tulis Kapuscinski. Pemerintah ingin mendistribusikan kembali tanah-tanah milik imigran El Salvador. Tiga bulan kemudian, Honduras mengumumkan bakal mengusir imigran yang memperoleh properti tanpa melalui persyaratan hukum.

Kebijakan itu memicu aksi intimidasi, penganiayaan, dan pembunuhan terhadap para imigran El Salvador. Pemerintah Honduras tak turun tangan. Eksodus besar-besaran imigran El Salvador pun terjadi.

Pemerintah El Salvador marah dan membawa masalah ini ke Organization of American States (OAS) tapi tak membuahkan hasil. Setelah memutuskan hubungan diplomatik dengan Honduras, El Salvador memilih jalan perang.

Pada 14 Juli 1969, El Salvador melancarkan serangan terhadap Honduras. Bombardir udara terhadap kota Tegucigalpa menjadi pembuka perang yang dikenal sebagai Perang Sepakbola atau Perang 100 Jam. “Tujuan El Salvador adalah untuk merebut wilayah Honduras dengan cepat dan menggunakannya sebagai alat negosiasi,” tulis William J Long dan Peter Brecke dalam War and Reconciliation: Reason and Emotion in Conflict Resolution.

Honduras mati-matian mempertahankan wilayahnya. Pesawat-pesawat Angkatan Udara Honduras bahkan terbang ke wilayah El Salvador untuk melakukan serangan balasan.

Pertempuran berlangsung selama empat hari sampai OSA memerintahkan gencatan senjata. Meski singkat, pertempuran itu mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, sipil dan militer, dari kedua pihak.

Pada 18 Juli, El Salvador akhirnya mau menerima gencatan senjata. Selain karena desakan OSA, di medan perang pasukan mereka kehabisan amunisi dan logistik. Mereka juga sadar dampak buruk lainnya: nasib penduduk yang kembali dari Honduras serta terganggunya perekonomian. Pada akhir Agustus El Salvador menarik pasukannya dari Honduras.

Pada Oktober 1969, dalam babak penentuan setelah dua pertandingan sebelumnya saling mengalahkan, kesebelasan El Savador menyingkirkan Haiti dan melaju ke putaran final Piala Dunia 1970 di Meksiko sebagai wakil CONCACAF. Mereka tersingkir di babak penyisihan.

Pada 30 Oktober 1980, kedua negara menandatangani perjanjian damai.