Medali Pon 2024 Sumbar

PON XXI Aceh - Sumut 2024 Logo

Atlet Sambo Jabar Sukses Persembahkan 3 Medali Emas di PON 2024 Aceh-Sumut

Kamis, 19 September 2024 - 11:24 WIB

Langkat, VIVA – Tim atlet Sambo asal Jawa Barat (Jabar) sukses persembahkan tiga medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024, Aceh-Sumut. Sedangkan pertandingan cabang olahraga (Cabor) Sambo digelar GOR Serbaguna Manunggal, Kabupaten Langkat.

Ketiga atlet sambo, yang berhasil meraih medali emas, yakni Rio Akbar di kelas 98 kilogram putra. Ria sambet medali emas usai menaklukkan M Risqa Adam Wibowo dari Kalimantan Selatan (Kalsel).

Selanjutnya, emas kedua dipersembahkan Deni Arif Fadilah, setelah mengalahkan Muhammad Noor dari Kalsel di kelas Combat 71 kg.

Kemudian, medali emas ketiga dipersembahkan oleh Emma Ramadinah yang bertarung di kelas combat woman 50 kg setelah menumbangkan Silvana Roya dari Sulawesi Utara.

Menyikapi capaian medali emas tersebut,

Pelatih atlet Sambo Jabar, Yusni Yohan mengungkapkan rasa bangga dan merasa puas dengan mempertimbangkan medali tersebut.

"Alhamdullilah, sesuai impian yang saya utarakan tadi, minimal dua atau tiga emas kita rebut. Dan ternyata tiga emas diperoleh," ucap Yusni Yohan kepada wartawan, Kamis 19 September 2024.

Selain 3 emas, atlet Sambo Jabar juga menggondol 1 medali perak melalui Nur Salwa Agustina di kelas Women 45 kg.

"Kami ucapkan terima kasih atas dukungan dan doa warga Jawa Barat," kata Yusni lagi.

Sementara 1 medali emas berhasil direbut Jatim melalui IIn Wijayanti setelah mengalahkan Nur Salwa Agustina dari Jabar yang bertarung dikelas women 54 kg. Sehingga 4 medali emas yang diperebutkan di empat kelas, 3 medali emas diboyong Jabar dan 1 emas diboyong Jatim.

Perhelatan cabor sambo akan berlanjut pada hari terakhir, pada Kamis 19 September 2024.

Selain 3 emas, atlet Sambo Jabar juga menggondol 1 medali perak melalui Nur Salwa Agustina di kelas Women 45 kg.

Tubankab - Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, SE mengunjungi kediaman Benny Hertanto di Kelurahan Kebonsari Gang II/776-B, Kecamatan Tuban, Sabtu (25/06) malam.

Benny Hertanto adalah atlet sepakbola senior Tuban yang ikut mengantarkan tim sepak bola Jatim menyabet medali emas pada PON XV tahun 2000. Namun, saat ini ia mengalami kelumpuhan sejak 2020 silam.

Dalam kesempatan tersebut, selain untuk melihat kondisi Benny secara langsung, Mas Bupati juga berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk adanya pemeriksaan dan pelayanan kesehatan lebih lanjut.

Dalam kesempatan ini pula, Mas Lindra menawarkan beasiswa untuk anak kedua Benny bernama Figo. "Untuk anak dari Mas Benny akan ada bantuan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan," ucap Mas Lindra.

"Semoga bermanfaat, dan bisa membawa masa depan lebih baik," lanjut Mas Lindra.

Sebelumnya pada sore harinya, Mas Bupati juga berkesempatan menyaksikan penyerahan donasi sebesar Rp 6 juta yang berhasil dikumpulkan dari para pecinta sepak bola Kabupaten Tuban. Donasi diterima langsung oleh anak Benny, saat final pertandingan sepak bola Bupati Tuban Cup 2023 di Stadion Tuban Sport Center. (nurul jamilah/hei)

Sembilan mahasiswa/i Universitas Pelita Harapan (UPH) Kampus Lippo Village berhasil meraih prestasi gemilang dengan meraih Juara Pertama dan medali emas di cabang olahraga (cabor) basket 5×5, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Para atlet muda ini terdiri dari empat mahasiswa di tim putra dan lima mahasiswi di tim putri.

Mewakili tim basket Provinsi DKI Jakarta, mereka menunjukkan performa luar biasa sepanjang pertandingan yang berlangsung dari 1 hingga 10 September 2024. Puncak kemenangan mereka terjadi di babak final, di mana baik tim putra maupun putri berhasil mengalahkan tim basket Jawa Timur dan membawa pulang medali emas untuk Jakarta.

Almando Davin Nepa Bait, mahasiswa Program Studi (Prodi) Hukum UPH angkatan 2022 berbagi makna dari kemenangan yang diraihnya. Ia turut berkontribusi mengalahkan lawan-lawan tangguh, seperti Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga mencapai final menghadapi Jawa Timur. Pada babak final, tim DKI Jakarta berhasil menuntaskan perlawanan sengit dari Jawa Timur dan memenangkan pertandingan dengan skor akhir 62-57.

“Kemenangan ini mengajarkan saya bahwa jika kita menginginkan sesuatu yang lebih, kita harus memberikan usaha yang lebih juga, karena tidak ada hal yang besar yang diberikan cuma-cuma,” kata Almando.

Kemenangan ini tidak datang tanpa pengorbanan. Almando mengungkapkan sejumlah tantangan yang harus ia hadapi selama masa persiapan. “Banyak pengorbanan yang saya lalui, seperti bangun jam 04.00 pagi, tidak bisa hangout dengan teman-teman, dan tetap berlatih saat weekend. Semua itu saya lakukan demi menjadi atlet yang lebih baik setiap harinya,” ungkap Almando.

Almando menjelaskan, persiapan tim Basket 5×5 DKI Jakarta memakan waktu selama dua tahun dengan serangkaian uji tanding di luar kota hingga ke luar negeri, seperti Filipina dan Taiwan. Bahkan, persiapan tim juga diiringi dengan berlatih sebanyak lima kali dalam seminggu.

Sebagai seorang student athlete, Almando tidak hanya fokus pada prestasi di lapangan, tetapi juga tetap berkomitmen pada pendidikannya. UPH, kata Almando, mendukungnya untuk terus berprestasi, tetapi pendidikan tetap menjadi prioritas. Melalui prestasi ini, Almando berharap dapat terus berkembang, baik sebagai individu maupun seorang atlet.

“Harapan saya adalah menjadi orang yang lebih baik dan bisa bermain basket dengan baik, sehingga bisa menjadi role model bagi generasi berikutnya,” ucapnya.

Bagi Ralph Christophorus Mulia, mahasiswa Prodi Manajemen UPH angkatan 2022, prestasi ini menjadi salah satu pencapaian tertinggi. Sebagai salah satu ajang paling bergengsi di Indonesia, ia menilai PON menjadi platform utama bagi para atlet muda untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.

“Bagi saya, ini adalah prestasi yang sangat membanggakan dan salah satu pencapaian tertinggi selama saya bermain basket. PON adalah turnamen besar bagi anak basket untuk membuktikan diri sebelum memasuki dunia profesional,” kata Ralph.

Perjalanan menuju PON tidaklah mudah. Ralph harus menghadapi persaingan ketat di DKI Jakarta yang dikenal sebagai daerah yang melahirkan banyak pemain basket bertalenta. “Prosesnya sangat sulit. Saya mengalami berbagai cedera, mulai dari pelipis robek hingga ankle sprain berulang kali. Namun, semua itu terbayar ketika saya akhirnya terpilih masuk tim PON,” cerita Ralph.

Lebih lanjut, Ralph bercita-cita untuk melanjutkan kariernya di dunia basket dengan bermain di liga profesional.

Penantian panjang selama 20 tahun

Jennifer Chioma Igbojike, mahasiswi Prodi Farmasi UPH angkatan 2022, memandang bahwa perolehan medali emas ini bukan hanya kemenangan pribadi, tetapi juga kemenangan yang sangat istimewa untuk DKI Jakarta. Sebagai bagian dari tim putri DKI Jakarta, kemenangan ini menjadi momen bersejarah, mengingat DKI Jakarta telah menantikan medali emas di cabang ini selama 20 tahun.

Perjalanan Jennifer dan tim menuju final juga tidak mudah. Setelah kalah di pertandingan pertama melawan Jawa Timur, mereka berhasil bangkit dan memenangkan pertandingan melawan Yogyakarta, Papua, dan Sulawesi Selatan. Di semifinal, mereka mengalahkan Jawa Barat, sebelum akhirnya kembali menghadapi Jawa Timur di final dan merebut kemenangan dengan skor 77-56.

Sebagai mahasiswi Farmasi, Jennifer merasa sangat didukung oleh UPH. “Saya awalnya khawatir tidak akan diizinkan untuk mengambil cuti selama sebulan untuk fokus pada PON, tetapi fakultas dan pelatih saya sangat mendukung. Saya sangat bersyukur atas semua dukungan mereka,” jelasnya.

Ke depannya, Jennifer bercita-cita untuk membawa Eagles, yaitu tim basket UPH, meraih juara di Liga Mahasiswa (LIMA), baik di tingkat regional maupun nasional, serta bermain untuk membela Tim Nasional basket Indonesia.

Deewell Windy Dido Gosal, mahasiswi Prodi Manajemen UPH angkatan 2023, menilai prestasi ini merupakan buah dari kerja keras dan dedikasi yang telah ia persiapkan selama hampir dua tahun.

“Rasanya pasti senang sekali, karena persiapan untuk PON ini kurang lebih memakan waktu dua tahun, dari Pra-PON sampai akhirnya kami lolos ke PON dan bisa menjadi juara. Semua perjuangan itu rasanya terbayar,” ungkap Deewell dengan penuh syukur.

Deewell bercerita, momen paling berkesan baginya adalah saat pertandingan pertama melawan tim Jawa Timur, di mana tim DKI Jakarta mengalami kekalahan cukup telak dengan selisih sekitar 19 poin. Namun, dalam pertandingan final, mereka berhasil bangkit dan mengalahkan tim yang sama dengan selisih 21 poin, sehingga menjadikan kemenangan ini sebagai pencapaian yang luar biasa.

Keberhasilan mahasiswa/i UPH dalam meraih medali emas pada cabor Basket 5×5 di PON XXI Aceh-Sumut 2024 menjadi prestasi luar biasa yang membanggakan, baik bagi para atlet maupun bagi kampus. Mereka telah menunjukkan dedikasi, kerja keras, serta semangat juang yang luar biasa dalam menghadapi berbagai tantangan. Dengan kemenangan ini, para mahasiswa/i UPH tidak hanya mengharumkan nama DKI Jakarta, tetapi juga membawa kebanggaan bagi almamater mereka.

UPH senantiasa mendukung para mahasiswa untuk mencapai prestasi terbaiknya dan memastikan mereka siap menjadi lulusan yang takut akan Tuhan, kompeten, dan berdampak positif bagi masyarakat.

Selamat kepada para mahasiswa UPH yang telah mengukir prestasi dalam cabor Basket 5×5 di PON XXI Aceh-Sumut 2024!

Aceh Besar (ANTARA) - Tuan rumah Aceh berhasil mengamankan medali perunggu dari cabang olahraga dayung traditional boat race atau perahu naga Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang berlangsung di Bendungan Keuliling, Kabupaten Aceh Besar, Sabtu.

Memulai dari lajur dua, tim beregu tuan rumah yang turun di nomor 12 crew putra 1.000 meter berhasil finis dengan catatan waktu 3 menit 43,895 detik. Tim putra Aceh kalah tipis dari tim Sulawesi Tenggara di posisi kedua usai finis 3 menit 43,025 detik.

Sementara di peringkat pertama sekaligus peraih medali emas diamankan oleh tim perahu naga Jawa Barat. Atlet Bumi Pasundan menjadi yang tercepat usai finis dengan membukukan waktu 3 menit 42,407 detik di depan lawan-lawannya.

Dengan tambahan satu medali perunggu tersebut Aceh saat ini telah mengoleksi tiga medali. Rinciannya satu emas, satu perak dan satu medali perunggu. Sementara, kontingen Jawa Barat semakin kokoh di puncak klasemen sementara dengan perolehan 19 medali emas.

Pada pertandingan perahu naga nomor 12 crew putra 1.000 meter tersebut tim DKI Jakarta hanya mampu finis di urutan keempat dengan waktu 3 menit 44,285 detik. Kemudian di tempat kelima atlet beregu Kalimantan Timur finis 3 menit 47,612 detik. Kemudian di posisi terakhir, pedayung beregu Kalimantan Tengah finis dengan catatan waktu 4 menit 36,497 detik.Terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia atau PB PODSI Brata Tryana Hardjosubroto mengatakan secara keseluruhan cabang olahraga dayung memperebutkan 45 medali emas.

Rinciannya 12 emas di nomor canoeing, 15 di nomor rowing, sembilan emas pada nomor traditional boat race, dua medali emas pada nomor stand up paddle, empat emas di nomor kano slalom serta tiga emas di nomor rowing beach sprint.Baca juga: Jawa Barat kian kokoh di puncak klasemen sementara dayung PONBaca juga: Pedayung Jawa barat uji coba di tiga negara sebelum tampil di PON 2024

Pewarta: Muhammad ZulfikarEditor: Teguh Handoko Copyright © ANTARA 2024

Sabtu, 07 Desember 2024, 17:57 WIB

Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com